Kontroversi BBM Naik
>> Kamis, 29 Mei 2008
Harga Minyak dunia naik dari yang tadinya 90 US dollar per barel naik menjadi 135-140 US dollar per barel mau tidak mau Negara Indonesia juga ikut terkena imbasnya. Bayangin aja kalau harga BBM di Indonesia gak ikut naik APBN Indonesia terancam, berapa triliun rupiah dana yang harus di keluarkan pemerintah untuk subsidi hanya untuk BBM saja memang ada opsi-opsi lain supaya harga BBM di Indonesia tidak ikut naik, seperti permohonan pengunduran pembayaran utang luar negri/menutupinya dengan cara meminjam uang pada luar negri, tapi cara itu gak efektif buat nyelesain masalah, salah satu opsi itu memang dapat di ambil untuk menyelesaikan masalah tapi akibatnya utang negara akan semakin menumpuk dan nantinya juga akan di turunkan ke anak cucu kita, belum lagi untuk membayar bunganya. Masyarakat dimana-mana demo, demo dan demo, mahasiswa juga ikut demo tapi gw ikut prihatin atas demo-demo yang berakhir rusuh yang mengakibatkan korban jiwa, kenapa harus terjadi padahal mereka kaum intelek, Pemerintah DKI Jakarta tidak tinggaal diam terhadap demo-demo yang anarki, semalam (27/05/08) Gubernur DKI Jakarta Fauzi Wibowo memanggil 20 Rektor Universitas yang ada di Jakarta membahas tentang demo-demo yang anarki dan sepakat akan menindak tegas bagi para pelakunya. Masyarakat bukan takut atas harga BBM yang naik, tapi masyarakat takut dampak domino yang di timbulkan terhadap harga-harga kebutuhan lain, kalau menurut gw pemerintah bukan ingkar janji, mungkin jalan ini adalah jalan yang terbaik untuk Bangsa Indonesia sekarang ini, ada beberapa tokoh politik yang kalau menurut gw tebar pesona banget dengan mengecam kebijakan yang di keluarkan presiden SBY karena sedikit lagikan Pemilu 2009, mereka bilang Presiden SBY gak peduli sama rakyat. Untuk saat ini siapa pun Presidennya pasti akan mengeluarkan kebijakan yang sama, tetapi gw gak setuju kalau kenaikannya terlalu besar bebankan saja pada orang-orang kaya dengan cara meningkatkan pajak progresif, gw juga kurang setuju dengan dispensasinya dengan cara pemberian BLT(Bantuan Langsung Tunai) itu adalah pembodohan ,kenapa gw bilang begitu? karena menurut gw itu membuat orang malas, selain itu menurut gw itu hanya penyelesaiaan masalah sesaat saja. Untuk menaikan daya beli masyarakat pemerintah mengambil jalan dengan pemberian BLT tetapi ada cara lain yang kalu menurut gw lebih baik yang sifatnya mendidik dan bisa untuk jangka panjang dengan cara membuka Industri padat karya terus dari mana dananya? yah dari dana BLT tersebut selain itu, dengan begitu pengangguran di Indonesia bisa berkurang, kemudian masyarakat memperoleh gaji otomatis daya beli masyarakat akan meningkat. Gw pernah dengar kalau harga BBM akan naik terus bahkan bisa sampai 200 US dollar per barel, sebelum itu terjadi hendaknya pemerintah bisa menanggulanginya dari sekarang, salah satunya dengan membentuk tim ahli-ahli ekonomi dengan membuat skema perekonomian Indonesia untuk masa yang akan datang supaya di masa yang akan datang indonesia tidak terkena dampak atas kenaikan harga BBM, salah satu aktivis mahasiswa tahun 1998 yang terkenal saya tidak akan menyebebutkan namanya yang sekarang menjadi anggota DPR gak bisa berbuat apa-apa atas kenaikan BBM ini karena ia tau kondisi sebenarnya di pemerintahan tuh seperti apa, mengurus negara bukan suatu hal yang mudah seperti membalikan telapak tangan ,jumlah kemiskinan di Indonesia sekarang 37.1 juta jiwa dan di perkirakan oleh para ahli ekonomi akan meningkat menjadi 15 juta jiwa , Yah paling nggak biar harga BBM naik harga sembako harus bisa stabillah mungkin ini memang mustahil, yah paling ngak kenaikannya cuma sedikit terus gimana caranya? dengan cara pemberian subsidi pada para petani kaya di negara-negara tetangga, sistemnya setiap mengolah lahan di beri dana,bibit yang murah,pupuk murah dan pendistribusiannya dilakukan oleh pemerintah supaya tidak terjadi penimbunan-penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan. kalau menurut gw para petani di Indonesia kurang di hargai, bayangin aja lo makan nasi dari mana kalau gak dari para petani tetapi hidup mereka masih sengsara. Gw liat kemarin di tv, Negara tetangga kita Malaysia gak ngenaikin harga BBM, bukan karena mereka ngak terkena imbasnya, APBN mereka pasti akan menggelembung tinggi untuk menutupi subsidi tersebut memang katanya perdana mentrinya sedang mencari simpatik rakyat. Sampai saat ini harga BBM di Malaysia urutan ke 2 termurah di ASEAN tetapi kita beda dengan mereka, pertumbuhan ekonomi disana lebih tiggi dari pada di negara kita. gw jadi inget perkataan Mentri Sosial negara kita Bapak Bachtiar Chamsyah yang berkata bahwa kenaikan BBM di negara kita hendaknya di jadikan sebagai katagori bencana nasional, di daerah daerah di bangun post-post sementara untuk bisa menanganai bencanan ini. Yang jalas kenaikan BBM di Indonesia telah mengancam ketahanan nasional.
Read more...